Halo semuanya, beberapa waktu lalu, tepatnya pada Rabu,
12 April 2017, Ilmu Komunikasi FISIP UNLAM Banjarmasin mengadakan Kuliah Umum
tentang, “Sosial Media, Tuhan Baru Masyarakat Cyber” oleh Bapak Nurudin, S.Sos
M.Si (Penulis dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang). Beliau menyampaikan beberapa materi yang
berkaitan dengan Sosial Media seperti, ciri-ciri aktitas seseorang di media
sosial, kemudian juga bagaimana dampak sosial media itu terhadap kehidupan
nyata masyarakat yang menggunakannya, kehidupan nyata ? memangnya ada kehidupan
yang lain ? mungkin beberapa orang khususnya para pengguna media sosial masih
belum menyadari bahwa mereka telah masuk dalam dunia baru yang disebut dunia
maya (Word Cyber), bahkan masyarakatnya sendiripun mempunyai
sebutan/panggilannya sendiriri, apa itu ? yakni Masyarakat Cyber atau
masyarakat maya. Namun sebenarnya,para masyarakat cyber itu tahu tidak sih, dengan
sosial media, dan dampaknya bagi kehidupan, baik positif maupun negatif? Nah maka
dari itu, aku sudah ada merangkum beberapa materi kuliah umum dari Bapak
Nururdin tentang sosial media check this out J
Pertama yang akan aku jelaskan adalah Apa sih Media
Sosial (sosial media) itu ?
Media sosial adalah sebuah media online dimana
para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, sosial network
atau jejaring sosial,
Contoh blog seperti blogspot, dan wordpress, sedangkan contoh dari jejaring
sosial seperti facebook, twitter, instagram, path dan lain sebagainya. Dewasa ini media sosial telah menjadi gaya
hidup masyarakat sekarang, mengapa ? karena salah satu contohnya saja nih, masyarakat
sekarang itu tidak bisa terpisah dari yang namanya gadget hanya untuk mengakses
media sosial mereka seperti Facebook, twitter, instagram, Line, dll.
Pendapat ini bukan tanpa dasar, karena sebuah penelitian
yang dilakukan oleh Lembaga We Are Social
mempublikasikan hasil penelitian terhadap perilaku internet, akses internet,
hingga akun media sosial dari berbagai negara dari benua yang berbeda, hasil
penelitian tersebut dipublikasikan melalui http://wearesocial.sg,
untuk indonesia data riset menunjukan bahwa ada sekitar 15 persen penetrasi
internet atau 38 juta lebih pengguna internet. Bahkan dari jumlah total
penduduk, ada sekitar 62 juta orang yang terdaftar serta memiliki akun di media
sosial Facebook.
sumber : https://faisalfatih.files.wordpress.com |
Data riset tersebut juga menunjukan bahwa rata-rata
pengguna internet di indonesia menghabiskan waktu 3 jam untuk terkoneksi dan
berselancar di media sosial. Dan faktanya sebagian besar pengguna tersebut
mengakses media sosial mereka melalui perangkat telepon genggam (smartphone)
(Nasrullah, 2016)
Riset yang dilakukan oleh We Are Social tersebut, adalah pada awal tahun 2014 lalu, sekarang
2017, dan perkembangan media baru sudah semakin pesat, berbagai media sosial
baru mulai bermunculan, dan berbagai perangkat smartphone juga sudah banyak
dijual mulai dari yang murah sampai harga yang membuat kantong kering telah
tersedia, masyarakat sudah diberi lebih keleluasaan untuk menggunakan internet
dan mengakses sosial media tersebut. (survei baru telah dilakukan We Are Social pembaca dapat membuka link berikut We Are Social
Penelitian lain juga dilakukan oleh Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2015 pengguna internet di
indonesia bahkan mencapai 139 juta, bahkan dalam jangka waktu 1 tahun saja,
perkembangan pengguna internet sudah sangat tinggi, apalagi ditahun 2017
sekarang.
sumber : http://inovasipintar.com |
Bahkan menurut Kominfo dalam websitenya resminya, indonesia menduduki urutan ke 6 pengguna internet dari seluruh dunia
sumber : https://web.kominfo.go.id |
Para pengguna internet dan media sosial tentulah
mempunyai kebiasaan dan aktivitas mereka sendiri-sendiri saat berselancar atau
mengakses medis sosial mereka, Dari berbagai macam aktivitas tersebut ada 3
ciri aktivitas yang umum dilakukan di media sosial yaitu :
- Braggadocian behavior – berasal dari kata braggart yang berarti pembual atau penyombong. Tipe orang dengan perilaku berikut ini biasanya update status atau nge-tweet sangat sering dan memberitahukan bahwa dirinya sedang melakukan sesuatu yang dianggap keren. Biasanya, orang-orang ini juga sering meng-upload foto mereka dengan gaya narsis di tempat-tempat yang menurut mereka cool abis. Mereka menganggap bahwa dengan begitu mereka eksis.
- Social schizophrenia yang dimaksud oleh Qualman adalah ketika seseorang berperilaku berbeda tergantung setting di mana ia berada. Qualman berpendapat bahwa dengan adanya media sosial,seseorang tidak dapat lagi berpura-pura menjadi orang lain dan memiliki kepribadian berbeda di tempat berbeda.
- The Rise of Social-Splitting Personality (perpecahan kepribadian di media sosial) Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai fenomena orang-orang yang sedang mencitrakan ulang dirinya melalui dunia kedua, yaitu media sosial. Dan dari sanalah timbul perpecahan-perpecahan kepribadian karena ingin menciptakan citra berbeda melalui media lain. Mereka melakukan hal ini karena mungkin kegagalan dalam mencitrakan diri yang mereka inginkan di dunia nyata, akibatnya, dunia maya melalui medium media sosial menjadi pelampiasan mereka. contohnya Orang aslinya pendiam, tetapi malah ramai di Medsos.
Itulah 3 ciri aktivitas masyarakat cyber dimedia
sosial, yang pastinya mempunyai dampaknya masing, baik itu dampak postif maupun
dampak negatif, apa saja itu mari kita lihat sama-sama, dampak disini adalah
dampak secara umum, jadi para pembaca bisa menentukan sendiri apakah ini dampak
positif atau dampak negatif :
- Nomophobia, biasaan orang yang lebih suka ketinggalan dompet dari pada ketinggalan smartphone
- Alone together, para pengguna sosial media bisa saja bersama secara fisik, tetapi dia tetap sendiri acuh dengan aktivitas di sekitarnya, karena terlalu fokus pada smartphone atau gadgetnya.
- Bermain topeng, melalui media sosial mereka ‘bermain topeng’ dan mungkin berusaha menyembunyikan kekurangan mereka
- Budaya narsisme, adalah sikap seseorang yang lebih mencintai dirinya sendiri (Narcissus)
- Budaya komentar
- Privacy terganggu, hal ini karena media sosial merupakan ruang publik, dan juga barang publi, sehingga wajar jika privacy kita terganggu.
- Miskinnya tatap muka, seseorang lebih cenderung berkomunikasi melalui media sosial dan jarang untuk berkomunikasi secara tatap muka.
- Cyber crime, dan ini adalah dampak yang paling bahaya, karena, bisa saja kita menjadi korban dalam kejahatan cyber, seperti penipuan, penculikan dan lain sebagainya.
Selain dampak diatas, media sosial juga bisa membuat
orang melakukan apa saja bahkan mungkin sampai pada permissiveness (keserbabolehan), apakah itu baik ataupun buruh baik
dia maupun bari orang lain. Maka dari itu perlulah kita sebagai pengguna media
sosial tersebut untuk bisa lebih bijak dalam menggunakanny, karena media sosial
bisa menjadi alat rekayasa sosial, dan satu lagi media sosial itu tetap dunia
maya, bukan dunia nyata.
Thanks For Reading
Daftar Pustaka
Kuliah Umum tentang, “Sosial Media, Tuhan Baru Masyarakat Cyber” oleh Bapak Nurudin, S.Sos M.Si
Nasrullah, Rulli. (2016). Media Sosial Persfektif Komunikasi, Budaya, Dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
0 komentar:
Posting Komentar